Mengambil mata kuliah Pendidikan Anak Luar Biasa
merupakan minat saya terhadap anak-anak yang memerlukan kebutuhan khusus.
Sejauh ini sebelum saya mengikuti mata kuliah ini, anak-anak yang memerlukan
“bantuan khusus” adalah anak-anak yang mengalami gangguan mental dan fisik
saja. Namun setelah saya mengikuti kelas ini seiring berjalannya waktu saya
mendapat pengetahuan mengenai anak gifted. Saya mengira bahwa anak gifted
selain memiliki intelektual yang berada jauh diatas rata-rata mereka tidak akan
mengalami hambatan apapun dan justru akan membuat orang tua mereka sangat
bangga akan kemampuan mereka. Namun ternyata pikiran saya itu salah setelah
saya membaca mengenai anak gifted dari berbagai sumber. Saya juga baru mengetahui
permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak gifted bahkan lebih rumit dari yang
saya pikirkan. Okee.. mari kita intip mengenai kehidupan anak gifted
ANAK GIFTED DAN ANAK CERDAS
APAKAH SAMA?
Kalau kita tidak memiliki panduan bacaan atau
referensi mengenai anak gifted, pasti kita akan menganggap bahwa anak Gifted
dan anak cerdas itu sama. Namun, lagi-lagi hal tersebut salah. Anak gifted dan
anak cerdas memiliki perbedaan antara lain :
©
Dari segi karakteristik, anak gifted kawaspadaan yang tinggi sehingga apabila
kita mengambil sisi positifnya anak gifted akan cepat mengetahui masalah
apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Namun hal negatifnya adalah anak gifted
akan cenderung senang untuk mengoreksi orang lain. Selain itu ternyata anak gifted
juga memiliki selera humor yang mana dari sisi positifnya mereka akan
menertawakan diri mereka sendiri dan sisi negatifnya adalah mereka akan membuat
lelucon yang justru mengorbankan orang lain..
©
Selanjutnya kalau anak cerdas pasti akan menjawab pertanyaan yang benar dan
berminat akan sesuatu sedangkan anak gifted akan mempersoalkan suatu
pertanyaan dan memiliki rasa penasaran akan sesuatu
©
Kemudian kalau anak cerdas memiliki gagasan yang bagus dan populer sementara
anak gifted memiliki gagasan yang
terkesan konyol, aneh, dan di luar keumuman.
©
Sebenarnya anak gifted bukan anak yang rajin belajar seperti anak cerdas
tetapi anak gifted selalu mendapatkan nilai yang bagus. Bedanya
adalah kalau anak cerdas biasanya menjawab soal sesuai yang ditanyakan
sedangkan anak gifted lebih memperluas konteks jawaban.
©
Perbedaan lainnya, anak cerdas menyukai linearitas sementara anak gifted menyukai kompleksitas. Anak cerdas adalah
pemerhati yang baik sedangkan anak gifted adalah pengamat yang kritis.
©
Ada perbedaan pula dalam hal penguasaan materi, kalau anak cerdas
membutuhkan 6-8 kali pengulangan sementara anak gifted hanya butuh 1-2 kali pengulangan.
©
Anak cerdas dapat memahami gagasan orang lain dengan baik sementara gifted membentuk gagasannya sendiri.
©
Saat anak cerdas menyelesaikan tugas yang diberikan, gifted lebih senang memulai proyeknya sendiri.
©
senang bergaul dengan orang dewasa dibanding anak sebaya merupakan kesenangan
anak gifted. Adapun kemampuan anak gifted 4 kali anak biasa.Mereka memiliki kecerdasan
intelektual very superior atau skor IQ di atas 130.
©
Tingkat kreativitas dan komitmen kerja anak gifted pun luar biasa. Dengan perkembangan motorik yang
melebihi anak biasa, gifted memiliki daya serap yang
tinggi juga daya lontar yang tinggi.
SEBENARNYA ANAK GIFTED ITU
APA SIH?
Di tataran publik istilah gifted pertama kali
diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1869. Gifted dalam pengertian
yang diperkenalkan oleh Galton pada masa itu merujuk pada suatu bakat istimewa
yang tidak lazim dimiliki oleh manusia biasa yang ditunjukkan oleh seorang
individu dewasa. Menurut
Galton keberbakatan istimewa ini adalah sesuatu yang sifatnya diwariskan.
Artinya keberbakatan istimewa adalah sesuatu potensi yang menurun (genetically
herediter). Anak-anak yang menunjukkan suatu bentuk bakat yang istimewa ini
kemudian lazim disebut sebagai gifted children.
Hollingworth mendefinisikan keberbakatan sebagai potensi anak yang harus digali sehingga saat dewasa akan lebih berkembang. Linda Silverman menambahkan bahwa pada anak berbakat didapatkan perkembangan yang tidak sinkron. Jadi tidak hanya IQ dan kemampuan, tapi juga emosi dan hipersensitifitas.
Perkembangan yang tidak sinkron dimaksud adalah perkembangan intelektual, fisik dan emosi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama. Kemampuan intelektual selalu berkembang lebih cepat. Dengan adanya perkembangan yang tidak sinkron ini diperlukan modifikasi dalam hal pengasuhan baik oleh orangtua, guru maupun konselor agar anak dapat berkembang optimal.
pemahaman mengenai bakat yang istimewa ternyata beragam. Nah untuk mempermudah pemahaman kita saya akan mencantumkan ciri-ciri anak gifted dari sudut pandang par ahli yang telah melakukan studi dan penelitian tentang anak gifted.
Hollingworth mendefinisikan keberbakatan sebagai potensi anak yang harus digali sehingga saat dewasa akan lebih berkembang. Linda Silverman menambahkan bahwa pada anak berbakat didapatkan perkembangan yang tidak sinkron. Jadi tidak hanya IQ dan kemampuan, tapi juga emosi dan hipersensitifitas.
Perkembangan yang tidak sinkron dimaksud adalah perkembangan intelektual, fisik dan emosi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama. Kemampuan intelektual selalu berkembang lebih cepat. Dengan adanya perkembangan yang tidak sinkron ini diperlukan modifikasi dalam hal pengasuhan baik oleh orangtua, guru maupun konselor agar anak dapat berkembang optimal.
pemahaman mengenai bakat yang istimewa ternyata beragam. Nah untuk mempermudah pemahaman kita saya akan mencantumkan ciri-ciri anak gifted dari sudut pandang par ahli yang telah melakukan studi dan penelitian tentang anak gifted.
CIRI-CIRI ANAK GIFTED
Anak-anak ini memiliki
komitmen terhadap tugas yang sangat tinggi, mereka memiliki orientasi dan
tanggung jawab yang jelas terhadap tugas yang diberikan. Cara lain yang dapat
digunakan orang tua dalam mengidentifikasi anak gifted, yakni saat berusia
antara 4 sampai 8 tahun. Selain itu juga terdapat beberapa karakteristik
tertentu yang dapat diamati saat anak berada di rumah (Smutny, 1999):
1. Menunjukkan rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap banyak hal
2. Memiliki perbendaharaan kata yang banyak dan menggunakan kalimat lengkap saat berkomunikasi
3. Memiliki sense of humor dan berpikir dengan cerdas
4. Menyelesaikan masalah dengan cara yang unik atau tidak biasa
5. Memiliki ingatan yang bagus
6. Menunjukkan bakat yang menonjol dalam seni, musik atau drama
7. Menunjukkan imajinasi yang orisinil
8. Bekerja secara mandiri dan berinisiatif
9. Memiliki minat dalam membaca
10. Memiliki perhatian yang menetap atau keinginan yang menetap dalam tugas yang dikerjakan
11. Merupakan anak yang dapat belajar dengan cepat.
2. Memiliki perbendaharaan kata yang banyak dan menggunakan kalimat lengkap saat berkomunikasi
3. Memiliki sense of humor dan berpikir dengan cerdas
4. Menyelesaikan masalah dengan cara yang unik atau tidak biasa
5. Memiliki ingatan yang bagus
6. Menunjukkan bakat yang menonjol dalam seni, musik atau drama
7. Menunjukkan imajinasi yang orisinil
8. Bekerja secara mandiri dan berinisiatif
9. Memiliki minat dalam membaca
10. Memiliki perhatian yang menetap atau keinginan yang menetap dalam tugas yang dikerjakan
11. Merupakan anak yang dapat belajar dengan cepat.
Sedangkan dari
hasil-hasil penelitian yang dilakukannya, Renzulli dkk menarik kesimpulan bahwa
yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya adalah tiga kelompok
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kemampuan di atas
rata-rata
2. Kreativitas tinggi
3. Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
2. Kreativitas tinggi
3. Pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task commitment)
Keberbakatan itu sendiri
sangatlah kompleks, bukan hanya ditentukan oleh Nilai IQ-nya saja, akan tetapi
merupakan faktor multidimensi dan dinamis (van Tiel). Carpenter (2001) &
Lyth (2003), Membagi anak berbakat atas:
(I). Ringan (mild) IQ =
115-129;
(II). Sedang (moderate)
IQ = 130-144;
(III). Tinggi (high) IQ =
145-159;
(IV). Kekecualian
(exceptional ) IQ = 160-179;
(V). Amat sangat
(Profound) IQ = 180 +.
IQ normal berkisar antara 85-115, dengan normal absolute 100. Makin besar
jaraknya dari nilai normal, makin membutuhkan modifikasi sarana
pendidikan
Umumnya pada anak
berbakat, prestasi belajarnya juga tinggi. Tapi dapat pula ditemukan anak
berbakat yang prestasinyanya tidak optimal bahkan sering kali bermasalah.
Prestasi yang kurang ini sering dianggap karena faktor motivasi dan psikologis.
Anak sering dianggap malas dan tidak bersungguh sungguh, dan sering kali
orangtua disalahkan karena tidak menerapkan disiplin. Banyak penelitian
menyebutkan, diantara anak berbakat tidak berprestasi karena mengalami
kesulitan yang terselubung (Silverman 2002).
APA SIH MASALAH YANG DIHADAPI ANAK GIFTED?
Kondisi atau keadaan yang
dialami oleh anak gifted ini merupakan suatu keadaan yang membanggakan dan
diidamkan bagi para orang tua. Namun hanya sebagian kecil orang tua yang mampu
memahi potensi tersebut. Dalam banyak kasus justru muncul kendala yang dihadapi
oleh anak gifted, yakni berupa permasalahan:
1. Anak gifted biasanya
memiliki problem dalam membina hubungan dengan teman. Karena kecerdasannya yang
tinggi dan kemampuan berpikir yang bagus, sehingga tidak jarang teman sebayanya
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan mengimbangi pembicaraan dengan anak
ini
2. Kurang dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya, karena mereka cenderung mandiri
dan sulit untuk merasa nyaman dengan keadaan yang ada
3. Mereka memiliki
standart yang tinggi terhadap suatu pekerjaan, sehingga terkadang tidak disukai
teman-temannya.
Anak berbakat dapat pula
mengalami gangguan belajar. Kelompok ini dibagi atas 3 subgroups yaitu:
1. Anak telah
teridentifikasi sebagai berbakat tapi kesulitan disekolah. Anak ini
pencapaiannya dibawah kemampuannya, kadang adanya kesulitan belajar tidak
terdiagnosa, sampai sekolah memberikan tambahan stimulus, sehingga kesulitan
dibidang akademik terlihat dia berada dibawah kemampuan seusianya;
2. Anak dengan kesulitan belajar yang berat, sehingga adanya kemampuan bakat tidak pernah dikenali. Baum 1985 menemukan 33% anak dengan kesulitan belajar mempunyai kemampuan intelektual yang superior. Anak2 ini tidak pernah mendapatkan program untuk anak berbakat;
3. Anak dengan kemampuan dan kesulitan belajar yang saling menutupi secara tumpang tindih. Anak ini berada dikelas regular, dan kemampuannya pada tingkat rata-rata (Brody 1997).
2. Anak dengan kesulitan belajar yang berat, sehingga adanya kemampuan bakat tidak pernah dikenali. Baum 1985 menemukan 33% anak dengan kesulitan belajar mempunyai kemampuan intelektual yang superior. Anak2 ini tidak pernah mendapatkan program untuk anak berbakat;
3. Anak dengan kemampuan dan kesulitan belajar yang saling menutupi secara tumpang tindih. Anak ini berada dikelas regular, dan kemampuannya pada tingkat rata-rata (Brody 1997).
Dari permasalahan sosial yang
telah dijelaskan, secara tidak langsung pasti akan berpengaruh terhadap perkembangan emosinya. Anak akan merasa ditolak oleh lingkungannya, sulit
bergaul dan kemudian menarik diri, bahkan frustasi dengan keadaan yang mereka
alami. Karena ada perbedaan yang cukup jauh antara keadaan di sekeliling dengan
kemampuannya yang jauh lebih tinggi dibanding anak lain seusianya.Sementara itu
memperjuangkan pendidikan anak-anak dengan kecerdasan istimewa (gifted
children) bukanlah hal mudah. Hal ini karena:
1. Berbagai komponen baik
masyarakat, orang tua, dan pihak sekolah masih tidak memahami apa yang disebut
anak cerdas istimewa (gifted children).
2. Pendidikan anak cerdas
istimewa (gifted children) saat ini yang dikenal di Indonesia hanyalah kelas
akselerasi, padahal sementara itu pendidikan model ini secara ilmiah sudah
tidak disarankan lagi, karena terbukti justru tidak memperhatikan faktor
kreativitas berpikir serta perkembangan sosial emosional seorang anak cerdas
istimewa.
3. Karakteristik
personalitas dan pola tumbuh kembang alamiah seorang anak cerdas istimewa masih
tidak dipahami secara luas, sehingga berbagai kesulitan perkembangan seorang
anak gifted tidak pernah dikenal oleh pihak-pihak yang seharusnya
menyantuninya, terutama pihak sekolah. Sehingga anak-anak cerdas istimewa
justru tidak diterima oleh institusi pendidikan karena dianggap sebagai anak
bermasalah. Sekalipun itu adalah kelas akselerasi.
4. Dengan begitu kelas
akselerasi pada akhirnya sebagai kelas anak cerdas istimewa tanpa murid cerdas
istimewa, umumnya berisi anak cerdas normal yang mempunyai gaya belajar yang
cocok dengan program yang ditekankan, yaitu pemampatan materi. Sementara itu
anak-anak cerdas istimewa adalah seorang anak yang sangat mandiri, didaktif,
kreatif berpikir analisis, tidak dapat ditekan apalagi dilakukan drilling harus
cepat-cepet selesai.
5. Tidak pernah disadari
bahwa semakin tinggi kecerdasan seorang anak ia akan mempunyai cara berpikir
(cognitive style) yang berbeda dengan anak-anak normal sehingga ia membutuhkan
ruang gerak leluasa untuk mengembangkan apa yang menjadi minatnya. Ia
membutuhkan pendidikan bersama teman-teman sebayanya dalam kelas-kelas sekolah
normal, dengan perhatian ektra ke dua arah yaitu kecerdasannya yang istimewa
dan juga berbagai kesulitan tumbuh kembangnya. Bentuk kelas seperti ini yang
kemudian disebut sebagai kelas-kelas inklusi.
6. Semakin tinggi
inteligensia seorang anak, minatnya menjadi semakin sempit pada bidang-bidang
khusus.
Maka, Identifikasi lebih
awal terhadap anak gifted sangat disarankan karena anak-anak ini memerlukan
penanganan atau intervensi sedini mungkin, agar tidak menghambat
perkembangannya terutama dalam aspek sosial dan emosi. Orangtua diharapkan
mengkomunikasikan hal ini dengan guru sekolahnya, atau dapat berkonsultasi
langsung dengan para pakar pendidikan atau Psikolog. Orang tua
dituntut dalam rangka pengasuhannya di rumah dan membantu pendidikannya di
sekolah, guru dituntut memberikan metoda pengajaran yang cocok.
DAFTAR PUSTAKA
Somantri
,T. Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa,Bandung: Refika Aditama, 2007
Tirtonegoro ,Sutratianah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Tirtonegoro ,Sutratianah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Uno
,Hamzah B., Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasn Dalam Pembelajaran,Jakarta: Bumi
Aksara, 2009
Stenny Prawitasari (099114049)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar